Sajakku Mati Suri

--

Sajakku telah mati terbaring
Tintanya kering, diksinya kerontang bagai ranting
Tiada lagi melodi yang menari di kelamnya mimpi-mimpi
Dinding kamar pun terlalu sibuk melempar caci maki

Lantas, ia datang bagai pangeran penghuni kastil di atas awan,
Meniupkan ruh pada puisi yang terbenam di larutnya malam

Dengan erat tangannya menggenggam penuh kepastian,
Mengajakku terbang bersama ke kehampaan; mengelilingi langit malam tanpa bintang-bintang

Namun, sayap-sayapnya ia tanggalkan demi menapak di bumi
Bagai dicekoki dekonstruksi tanpa henti, sanubariku kian berfluktuasi

Sajakku bagai mati suri, bangkit kembali tetapi disayat lagi, dan lagi

Haruskah aku pergi? Atau ikut menapaki bumi tanpa alas kaki?
Pada akhirnya kaleidoskop malam hari mengantarku pada aforisme-aforisme sendu

Padahal, aku hanya ingin teralienasi bersamamu, menyeduh rindu sembari tenggelam dalam halaman buku yang telah berdebu

--

--

Persefone Nyctophile
Persefone Nyctophile

Written by Persefone Nyctophile

You've known by seeing my profile picture.

No responses yet